Dorong Semangat Berwirausaha, Sapma Pemuda Pancasila Kalteng Gelar Seminar dan Bazar Kreatif di Sampit
SAMPIT – Dalam upaya mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta memberikan edukasi tentang pentingnya berwirausaha, Satuan Pemuda dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama UMKM Muda Kreatif menggelar seminar dan bazar di lapangan mini Stadion 29 November, Sampit.
Kegiatan tersebut berlangsung meriah dengan melibatkan pelaku usaha lokal, mahasiswa, hingga organisasi kepemudaan.
Bazar yang dimulai sejak 26 Desember 2024 ini menampilkan puluhan stan kuliner, pakaian, hingga wahana permainan kreatif yang menarik perhatian masyarakat.
Sebagai puncaknya, seminar kewirausahaan digelar pada Sabtu, 28 Desember 2024, dengan menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Dosen STIE Sampit Fajar Nur Alamsyah dan Taufik, Kabid UMKM Dinas Koperasi Kabupaten Kotim.
Ketua Sapma PP Kalteng, M. Rian Hidayat, dalam menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi generasi muda agar mampu melihat peluang dalam dunia usaha di tengah era modernisasi dan digitalisasi.
“Kita tahu bersama, tantangan di era digital ini sangat besar, terutama dengan tingginya angka pengangguran yang tercatat di berbagai data statistik. Oleh karena itu, penting bagi kita, khususnya generasi muda, untuk tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha.
Seminar ini menjadi momen penting untuk membangun kesadaran dan memberikan motivasi bagi para mahasiswa, pelaku UMKM, dan masyarakat Kotim,” ucap Rian.
Berbagai program pemerintah daerah dalam mendukung UMKM, termasuk pelatihan, pembinaan, hingga bantuan permodalan. Tahun ini, sebanyak 1.200 pelaku UMKM di Kotim mendapatkan bantuan dana sebesar Rp500 ribu per pelaku. Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur juga memberikan bantuan sebesar Rp600 ribu kepada 2.000 pelaku UMKM.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang terus memberikan perhatian besar kepada UMKM. Selain itu, kami juga menggelar seminar ini untuk memberikan arahan dan motivasi untuk para pemuda dan pelaku UMKM. Dengan cara memanfaatkan produk berbahan lokal seperti pisang, singkong, dan umbut rotan menjadi produk yang dapat dipasarkan secara luas,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, UMKM merupakan sektor strategis yang perlu didukung dengan inovasi dan kemampuan digital agar mampu bersaing di pasar yang semakin global.
Selain itu juga, pelaku UMKM juga harus memahami pentingnya membekali diri dengan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia wirausaha. Ia menegaskan bahwa era digital menghadirkan peluang besar bagi siapa saja yang mampu beradaptasi.
“Di tengah era digitalisasi, kita memiliki banyak tantangan, namun juga peluang. Presiden Prabowo telah mencanangkan program ketahanan pangan dan pengembangan food estate, yang membuka potensi besar di Kalteng. Generasi muda harus mempersiapkan diri dengan wawasan dan pengetahuan yang luas untuk memanfaatkan peluang tersebut,” kata Fajar.
Ia juga mengajak peserta untuk memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya sebagai alat pemasaran yang efektif untuk memperluas jangkauan produk UMKM.
Selain menjadi ajang edukasi, seminar dan bazar ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan UMKM di Kotim. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan generasi muda, sektor ini diyakini dapat menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran sekaligus mendongkrak perekonomian lokal.
“Kegiatan seperti ini harus terus didukung dan dilakukan secara berkelanjutan. Tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan,” pungkas Rian.